Ketua LSM Getar Pasundan dan Ketua Sekber WMO Kritisi Kinerja Camat Cijeruk

SUARABERITAINDONESIA.COM

BOGOR - Viral pemberitaan pesta dugem dengan DJ (Disc Jockey) hamil di salah satu villa diduga milik pejabat tinggi dikawasan gunung salak, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hal tersebut mendapat reaksi dari warga sekitar, hingga menuai protes keras. 

Menyikapi ramai pemberitaan rekan media tersebut, ketua LSM Getar Pasundan dan ketua Sekber Wartawan Media Online angkat bicara, mengkritik pemerintahan kecamatan Cijeruk.

Menurut Diana Papilaya ketua LSM GetarPasundan, kejadian tersebut bisa diduga kelalaian muspika cijeruk karena pembangunan villa semewah itu bukan berjalan satu atau dua bulan. Pasti memakan waktu lama. Logika saja, masa Kades, Satpol PP atau Babinsa tidak memantau kegiatan tersebut kalau bukan ada pembiaran. Jelas sekali kalau bangunan mewah itu harus ada Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMBG). Dasar izin tersebut dari bawah, juga harus jelas hak atas tanahnya.

Jangan sampai setelah ramai baru pura-pura seolah tidak tahu. Janganlah membodohi masyarakat, negara kita negara hukum mau siapapun pemilik villa tersebut, kalau memang melanggar aturan ditindak saja. Kemana Satpol PP penegak perda? bisa dipertanyakan kinerjanya, hingga villa mewah tidak terpantau. 

Hal senadapun dikritisi oleh Bustanul Daham sebagai ketua Sekber (WMO) wartawan media onlien kejadian tersebut diduga kelalaian pemerintahan kecamatan cijeruk, juga bisa diduga pembiaran, kalau memang villa tersebut tak berizin kenapa tidak ditindak dari awal karena apapun dan siapapun yang mendirikan bangunan mewah harus mengutamakan kearifan lokal, jangan sampai masyarakat punya persepsi ada apa dengan muspika cijeruk. Sehingga kecolongan dan menimbulkan kegaduhan dimasyarakat. 

(Achmad H.)

Sumber : SEKBER WMO

Posting Komentar untuk "Ketua LSM Getar Pasundan dan Ketua Sekber WMO Kritisi Kinerja Camat Cijeruk"