Sungai Cileungsi Belum Merdeka Dari Limbah

 

SUARABERITAINDONESIA.COM

BOGOR  --- Pada saat Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan  ke-78 ternyata sungai Cileungsi dan Kali Bekasi belum merdeka dari limbah.

Selama  Agustus 2023, ribuan warga yang bermukim di sekitar kedua sungai tersebut mengeluhkan air sungai yang berwarna hitam dan bau menyengat.

Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) kembali melakukan penelusuran untuk mencari sumber pencemaran. "Kami kembali melakukan penelusuran sungai Cileungsi mulai dari hilir hingga ke hulu," ujar Puarman, Ketua KP2C, Jum'at pagi (18/8/2023) di Sekretariat KP2C, Bojongkulur, Kabupaten Bogor (Jawa Barat).

Penelusuran dilakukan dari hilir hingga hulu, diawali dari P2C (Pertemuan Cileungsi Cikeas) yang merupakan titik nol kali Bekasi. Pada titik ini terlihat jelas perbedaan warna air sungai Cikeas dan Cileungsi. Air sungai Cikeas berwarna coklat normal sedangkan air sungai Cileungsi hitam pekat serta bau.

Terlihat gradasi warna mencolok serta ikan-ikan yang menggelepar di pertemuan dua sungai tersebut. Setelah pertemuan sungai Cikeas dan Cileungsi namanya menjadi Kali Bekasi.

Selanjutnya penelusuran berlanjut ke hulunya di Curug Parigi yang sisi baratnya masuk wilayah Kabupaten Bogor sedangkan sisi timur wilayah Kota Bekasi.

Di Curug Parigi ini air sungai berwarna hitam, bau dan berbuih serta ikan banyak yang mati.

Menghitam Sebelum Masuk Kota Bekasi

Pada penelusuran berikutnya di Jembatan Canadian, Kota Wisata yang kiri kanannya masuk wilayah Kabupaten Bogor, air sungai juga hitam dan bau. Dari temuan ini, terlihat jelas kondisi pencemaran sudah terjadi pada sungai Cileungsi di wilayah Kabupaten Bogor sebelum masuk kota Bekasi.

Tak berhenti di situ, penelusuran dilanjutkan ke hulunya lagi yaitu di jembatan Cikuda, Wanaherang, Kec.Gunung Putri, Bogor. Hasilnya pun sama, air sungai Cileungsi hitam, bau dan tidak ada aktifitas masyarakat di sungai.

Di Jembatan Wika, Air Relatif Bagus

Di Jembatan Wika, Tlajung Udik, perbatasan Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Klapa Nunggal, Bogor, penampakan air relatif bersih, tidak hitam, ada warga yang memancing bahkan mandi di sungai.

Artinya warga masih bisa berkegiatan di sungai.

Dari hasil penelusuran tersebut secara kasat mata bisa diduga titik- titik mana terjadinya pencemaran sungai Cileungsi, Saatnya Melakukan Penindakan

Menurut Puarman, pencemaran sungai Cileungsi ini sudah berlangsung lama, bahkan lebih dari 5 tahun.

Pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini, ternyata tidak efektif karena pencemaran yang diduga dari limbah industri selalu terjadi dan berulang.

"Kini saatnya melakukan penindakan yang tegas, tutup pabriknya dan pidanakan pelakunya, agar ada efek jera!," tegas Puarman.

Masyarakat sudah terlalu menderita dan dirugikan.

Pasokan bahan baku air minum untuk ribuan warga kota Bekasi terganggu karena air Kali Bekasi yang merupakan hilirnya sungai Cileungsi terimbas kiriman limbah dari hulu.

Begitupun masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai Cileungsi dan Kali Bekasi merasakan bau menyengat dan terganggu kesehatannya.

"Semoga pihak terkait yang diberikan kewenangan terhadap pencemaran sungai Cileungsi, bisa segera bertindak tegas," tutup Puarman.( Read One )

Posting Komentar untuk "Sungai Cileungsi Belum Merdeka Dari Limbah"