Cintai Budaya, Lestarikan Sungai

 


SUARABERITAINDONESIA.COM

BOGOR - Jika selama ini orang berbusana adat hanya di darat, pada 24 Agustus 2024 ada kegiatan unik, yaitu berbusana adat sambil menyusuri sungai Cikeas pakai perahu karet sambil mengumpulkan sampah. Kegiatan unik ini diinisiasi oleh Desa Wisata Bojongkulur dalam sebuah acara Festival Budaya Susur Sungai Cikeas.

 Acara yang mengusung tema "Cintai Budaya, Lestarikan Sungai Kita " ini  berlangsung  di  Desa Wisata Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pengendalian Pencemaran Air Ditjen PPKL KLHK Tulus Laksono, Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan KLHK Edy Nugroho Santoso, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Kemenparekraf Titik Lestari, Perwakilan Direktorat Pengurangan Sampah, Ditjen PSBL3 KLHK Direktorat RPDM KLHK. Tampak juga Plt Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC),  Sekertariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut.(TKN PSL) Hartoni Anwar,  Nita dari DLH Jawa Barat , Rudi dari Disbudpar Kab Bogor, Camat Gunung Putri  Kurnia Indra , Danramil Gunung Putri dan Kepala Desa Bojongkulur Firman Riansyah. Ketua Desa Wisata Bojongkulur, Puarman mengungkapkan lomba ini beregu 5-6 orang per tim dan diikuti oleh 30 tim atau perahu.


Untuk mengikuti lomba, peserta melakukan empat aktifitas. Diawali dengan berbusana adat nusantara yang simpel, parade busana nusantara. Dilanjutkan dengan susur sungai Cikeas menggunakan perahu karet serta mengumpulkan sampah di perjalanan.

Sepanjang perjalanan sejauh 2 km, peserta dibekali karung untuk mengumpulkan sampah plastik dan sterofoam di sungai maupun bantaran sungai. Sampah yang terkumpul ditimbang oleh panitia dan seterusnya disedekahkan ke Bank Sampah binaan Desa Wisata Bojongkulur.

Puarman yang juga dikenal sebagai Ketua KP2C (Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas) menyebutkan bahwa susur sungai menggunakan perahu karet (river boat) ini, selain untuk sarana hiburan yang menyenangkan, juga sebagai sarana edukasi dan melatih ketahanan fisik.

"Susur sungai merupakan kegiatan mengenal ekologi sungai dan karakteristik sungai," ungkap Puarman. "Kegiatan tersebut meliputi pengenalan arus air, komponen yang ada di sungai, lingkungan sekitar sungai serta badan sungai," imbuhnya Susur sungai menggunakan busana adat ini  diselengggarakan dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 dan selanjutnya akan menjadi agenda rutin tahunan Desa Wisata Bojongkulur. 

Acara Festival juga diisi dengan Lomba Gebuk Bantal di Tengah Sungai. Kita akan menyaksikan keseruan peserta saling memukul bantal di jembatan bambu yang disediakan panitia dan peserta yang jatuh ke sungai dinyatakan kalah Panitia juga membagikan 5.000 kupon door prize utk penonton, pendukung, supporter dan masyarakat lainnya.**

Posting Komentar untuk "Cintai Budaya, Lestarikan Sungai"