Mahasiswa KKN INKHAS Bantu Angkat UMKM Kecimpring Garing Desa Gegerbitung ke Kancah Nasional

SUARABERITAINDONESIA.COM

SUKABUMI - Suatu kelompok mahasiswa KKN dari INKHAS (Institut KH.Ahmad Sanusi) menunjukkan kepedulian dan dedikasinya terhadap pengembangan ekonomi desa melalui dukungan kepada UMKM lokal "Kecimpring Garing" di kp rancagoong Desa Gegerbitung, Mahasiswa KKN INKHAS berupaya memajukan produk kecimpring tradisional agar dikenal lebih luas.( 06/08/2024 )

“Kecimpring Garing" didirikan oleh pasangan suami istri, Bapak Rohmat romansyah dan ibu ebah jubaedah, yang memiliki keahlian dalam pembuatan kecimpring dengan modal awal dari tabungan pribadi dan dukungan dari pemerintah desa, mereka memulai usaha ini 1 tahun lalu. Produk mereka kini dilakukan dengan proses tradisional dan terkenal karena kualitasnya yang tinggi dan rasa yang renyah yang merupakan hasil dari resep turun-temurun.

"Kami memanfaatkan Singkong lokal terbaik dan menjaga kualitas produk dengan hati-hati,Ini adalah bagian dari upaya kami untuk melestarikan makanan tradisional sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi desa kami," kata Bapak Joko.

Seiring dengan pertumbuhan usaha, "Kecimpring Garing” telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, pelatihan pemasaran digital dan bantuan modal dari program pengembangan UMKM,teramsuk kerja sama dengan pihak BUMN,Berkat dukungan ini, mereka telah berhasil memperluas jangkauan distribusi produk mereka ke pasar di kota-kota terdekat hingga ke luar kota.

"Kami melihat potensi besar dalam produk kecimpring ini. Kami berkomitmen untuk membantu mempromosikan kecimpring garing agar lebih dikenal di luar desa, dengan memanfaatkan platform berita lokal sebagai salah satu langkah strategis," kata Rizky (Ketua kelompok KKN)

Kegiatan Kelompok KKN dalam mengangkat UMKM lokal menunjukkan bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan pihak terkait dapat menciptakan dampak positif yang signifikan. Ini juga menegaskan pentingnya peran aktif generasi muda dalam memajukan ekonomi lokal dan melestarikan produk budaya tradisional.

( Achmad/ Habibah)