SUARABERITAINDONESIA.COM
JAKARTA -Baru-baru ini, beberapa lembaga survei telah merilis evaluasi kinerja 100 hari Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mendapatkan hasil yang sangat positif.
Center of Economic and Law Studies (CELIOS), sebuah lembaga penelitian independen yang fokus pada kajian makro-ekonomi, keadilan fiskal, transisi energi, dan kebijakan publik, melakukan evaluasi terhadap kinerja 100 hari Kabinet Merah Putih (KMP) Pemerintahan Prabowo-Gibran. Dalam evaluasi tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar meraih skor tertinggi, mendekati angka sempurna 100. Penilaian ini didasarkan pada lima indikator: Pencapaian Program, Kesesuaian Rencana Kebijakan dengan Kebutuhan Publik, Kualitas Kepemimpinan dan Koordinasi, Tata Kelola Anggaran, dan Komunikasi Kebijakan.
Menanggapi hasil tersebut, Nasaruddin Umar menyatakan bahwa evaluasi ini menjadi motivasi untuk terus fokus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Beliau menekankan pentingnya memastikan umat merasakan kehadiran Kementerian Agama melalui kemudahan akses atas layanan yang semakin baik dan bermutu.
Akademisi Universitas Indonesia Dr. Mulawarman Hannase memberi apresiasi kepada Nasaruddin Umar atas capaian kinerja Kementerian Agama Republik Indonesia.
"Nasaruddin Umar membawa wajah baru bagi Kementerian Agama Republik Indonesia", ungkapnya. 24/01/2015.
Lanjut Pengamat Timur Tengah, bahwa sudah semestinya Kementerian Agama Republik Indonesia memiliki kinerja unggul karena perannya sangat besar dalam melayani kebutuhan semua umat beragama. Ketika kinerjanya baik maka akan berdampak positif bagi kerukunan dan harmoni kehidupan beragama di Indonesia.
Selain itu, survei yang dilakukan oleh Harian Kompas pada Januari 2025 menempatkan Nasaruddin Umar sebagai menteri dengan citra positif tertinggi, mencapai 95,6%. Survei ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak, dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 2,65%.
“Rapor hijau yang menempatkan Kemenag sebagai Kementerian yang dinilai baik oleh publik pada Kabinet Merah Putih adalah role model untuk Kementerian lain juga sebagai transparansi dan akuntabilitas bagi para pejabat Kemenag untuk meningkatkan kinerjanya", ungkap Pengamat Timur Tengah.
Akademisi UI mengingatkan bahwa Menag dan seluruh jajarannya jangan sampai terlena dengan trend media, tapi jadikan motivasi untuk meningkatkan pelayanan kepada umat, tegas kepada awak media.
Beberapa capaian signifikan selama masa jabatan Nasaruddin Umar antara lain: Penurunan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji sekitar Rp4 juta dibanding tahun sebelumnya; Komitmen menyelesaikan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi 625.481 guru madrasah dan guru agama dari berbagai denominasi; Rekrutmen 20.722 formasi CPNS dan 89.781 formasi CPPPK Kementerian Agama yang berjalan lancar, transparan, dan akuntabel.
“Ada beberapa isu yang harus terus dikawal oleh kemenag. Di antaranya konsisten dalam memperkuat kehidupan harmoni dan toleransi, melanjutkan penguatan moderasi beragama, meningkatkan kualitas PTKIN, memperkuat peran pesantren dan lainnya”, ungkap Akademisi UI.
Ke depan, Kementerian Agama memiliki agenda besar seperti menjadi tuan rumah MTQ Internasional yang diikuti utusan dari 38 negara, persiapan PPG bagi Guru Dalam Jabatan, serta penyelenggaraan haji.
Nasaruddin Umar berharap Kemenag dapat terus menginisiasi beragam program yang berdampak pada pemberdayaan publik, termasuk pemberdayaan ekonomi.
Posting Komentar untuk "Akademisi UI Apresiasi Kinerja Menag, Jangan Terlena Tren Media"