Yayasan Kesatria Keris Bali Turut Berbagi Kasih Buat Ni Nengah Ranti di Desa Pengotan Bangli

SUARA BERITA INDONESIA. COM

BANGLI - Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan sebagai hari raya suci umat Hindu di Bali sebuah wujud nyata Yayasan Kesatria Keris Bali Wilayah Bangli turut berbagi kasih berdonasi terhadap nenek lansia yang dalam kondisi buta masih bisa merawat anak kandungnya yang tiga orang dalam keadaan lumpuh.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Wilayah Yayasan Kesatria Keris Bali (YKKB) I Putu Karyana, S.H., didampingi Wakil Ketua I Nyoman Suwarlila (Mang Elok) dan Ketua Unit dari keempat Kecamatan yang ada di Bangli beserta 50 orang anggota Yayasan Kesatria Keris Bali wilayah Bangli.

Turut hadir, Mabes (Markas Besar) Yayasan Kesatria Keris Bali Ketum I Ketut Putra Ismaya Jaya (Jro Bima) didampingi Humas Pusat Ajik Gus dan I Nyoman Sudarsana, Minggu, 20 April 2025. Ketum Yayasan Kesatria Keris Bali I Ketut Putra Ismaya Jaya (Jro Bima) disambut Kepala Desa Pengotan I Kadek Yastawan didampingi Kadus Tiyingdesa I Wayan Wirantara dan Ketua BPD I Wayan Naris Desa Pengotan.

Pada kesempatan tersebut, Yayasan Kesatri Keris Bali Wilayah Bangli ikut serta berdonasi, yang diserahkan langsung oleh Ketum I Ketut Putra Ismaya Jaya (Jro Bima) merupakan wujud nyata giat sosial yang memang getol dilakukan oleh Yayasan Kesatria Keris Bali selama ini.

Saya selaku Kepala Desa Pengotan sangat mengapresiasi kehadiran dari semeton Yayasan Kesatria Keris Bali yang sudah ikut berdonasi berupa dana sebesar Rp 6.100.000., pakaian bekas layak pakai, dan 6 paket bingkisan sembako,” terangnya.

Sumbangsih yang begitu tulus dari Yayasan Kesatria Keris Bali adalah wujud nyata dari keperdulian terhadap masyarakat Bali, khususnya masyarakat Desa Pengotan, Bangli yang memang betul-betul membutuhkan bantuan, seperti warganya yang memang betul keadaan fisik Ni Nengah Ranti yang sudah berumur 71 tahun, dengan menanggung beban merawat anaknya tiga orang dalam kondisinya lumpuh. Tiga orang anaknya yang lumpuh antara lain I Wayan Pantes berusia 49 tahun, Ni Nyoman Bongkok 35 tahun dan Ni Ketut Cobek 33 tahun.

Beruntungnya, Ni Nengah Ranti masih memiliki anak laki-laki yang normal ,yakni I Nengah Bentet dan I Nyoman Maja serta tiga orang anak perempuannya yang sudah kawin keluar.

Ni Nengah Ranti sebenarnya memiliki delapan anak dengan rincian tiga perempuan normal dan dua laki-laki normal, sementara tiga lagi anaknya lumpuh, karena disebabkan menderita sakit panas sewaktu kecil, karena keterbatasan obat dan pelayanan kesehatan pada zaman itu tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, sehingga mengalami kelumpuhan.

Dalam kehidupan keseharianya, untungnya anak laki-laki yang normal membantunya, selain juga sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah.

Perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli sudah memberikan bedah rumah melalui Dinas PUPR Kabupaten Bangli dana Pemeritah Pusat juga sudah memberikan kartu PKH sampai tahun 2024 dari berbagai komunitas sosial lainya, termasuk jug bantuan MCK ,TV LCD 32 in dan kursi roda.

Selaku Kepala Desa, I Kadek Yastawan menghaturkan banyak terima kasih atas semua para donasi yang turut serta berbagi kasih dan bantuannya.

Selaku Ketum Yayasan Kesatria Keris Bali, I Ketut Putra Ismaya Jaya hadir ditengah-tengah kondisi Ni Nengah Ranti yang sudah tua renta 71 tahun, dengan merawat anak kandungnya yang tiga orang dalam keadaan lumpuh sangatlah memprihatinkan kondisi Ni Nengah Ranti, meski masih punya anak laki-lakinya lagi dua orang yang sewaktu-waktu membantu dalam kesehariannya.

Jro Bima yang mendengar informasi dari jajaran pengurus wilayah Bangli segera memerintahkan kepada Ketua Wilayah Bangli untuk membuka donasi, supaya ikut meringankan beban hidup nenek Ni Nengah Ranti 71 tahun.

Semoga saja atas pergerakan dari Yayasan Kesatria Keris Bali dan beberapa para donatur yang sudah memberikan donasinya supaya berguna demi kelangsungan hidup Ni Nengah Ranti bersama 3 orang anaknya yang lumpuh. Sebagai Ketum Yayasan Kesatria Keris Bali yang mempunyai slogan 3 M, Menyama tanpa batas, Menyama tanpa pandang identitas dan Menyama sampai tuntas, ngayah, ngayah, ngayah, sukses,” tutupnya.

( Herman Soetiady)